SLIDE1

Header Ads

ASSESMEN KINERJA dan ASSESMEN PORTOFOLIO


kali ini saya dapet tugas tentang assesmen kinerja dan assesmen portofolio dan diposting diblog,,,, inilah hasil kerjaku,,,,,, semoga bermanfaat


ASSESMEN KINERJA dan ASSESMEN PORTOFOLIO

Pembelajaran operatif adalah pembelajaran berbasis kompetensi. Pembelajaran ini yang berorientasi pada pencapaian standar akademik dan standar performance (Suprijono, Agus, 2013:135). Artinya, pembelajaran operatif merupakan refleksi dari pengetahuan dan keterampilan esensial yang dimiliki setiap anak didik dalam bentuk proses maupun hasil kegiatan yang dilakukan anak didik sebagai penerapan dari apa yang mereka pelajarinya. Dalam ketercapaian hal diatas perlu adanya asesmen kelas. Asesmen kelas adalah prosedur yang digunakan untuk mendapatkan informasi tentang prestasi atau kinerja peserta didik yang hasilnya akan digunakan untuk evaluasi (Suprijono, Agus, 2013:135).

A.    ASSESMEN KINERJA
Assesmen kinerja juga sering disebut dengan tes praktik. Assesmen kinerja yaitu penilaian terhadap prosesperolehan penerapan pengetahuan dan keterampilan melalui proses pembelajaran yang menunjukkan kemampuan siswa dalam proses dan produk (Widodo, Ari. dkk, 2007:152). Assesmen ini menekankan pada proses keterampilan dan kacakapan peserta didik dalam menyelesaikan tugas yang diberikan, serta cocok untuk menggambarkan proses, kegiatan atau unjuk kerja dimana guru dapat mengemati aktivitas siswa saat melakukannya.

Asesmen kinerja melibatkan aktivitas siswa yang membutuhkan keterampilan tertentu dan penciptaan suatu hasil. Untuk itu assesmen ini memberi peluang bagi guru untuk  menilai pencapaian hasil yang dilakukan peserta didik yang sebenar-benarnya dan tidak dijabarkan melalui tes tertulis. Assesmen ini juga memungkinkan guru untuk mengamati siswasaat bekerja dan guru juga dapat langsung menguji hasil-hasil yang dicapai serta menilai tingkat kecakapan siswa.

Widodo, Ari. dkk, (2007:152) mengemukakan metodologi assesmen bukanlah suatu obat yang mujarab, bukan penyelamat guru, dan juga bukan merupakan suatu kunci untuk menilai kurukulum yang sebenarnya. Asesmen ini semata-mata merupakan alat yang memberikan cara-cara yang efesien dan efektif untuk menilai beberapa (bukan keseluruhan) hasil-hasil proses pendidikan yang dipandang berguna.

Widodo, Ari. dkk, (2007:153) berdasarkan cara melaksanakannya assesmen kinerja dapat dikelompokkan menjadi:
1)      Assesmen kerja klasik digunakan untuk mengakses kinerja siswa secara keseluruhan dalam satu kelas keseluruhan.
2)      Assesmen kinerja kelompok untuk mengakses kinerja siswa secara berkelompok.
Assesmen kinerja individu untuk mengakses kinerja siswa secara individu.

Terdapat 3 fase dalam membuat perencanaan asesmen ini. 3 fase tersebut meliputi:
a.       Fase 1 mendefinisikan kinerja.
Menentukan jenis kinerja apa yang akan dinilai. Misalnya, membuat rangkaian listrik seri secara sederhana dapat diurai menjadi : menyediakan alat dan bahan dengan benar, langkah-langkah merangkai dengan benar, rangkaiannya rapi dan lampunya bisa menyala.
b.      Fase 2 mendesain latihan-latihan kerja.
Menyediakan pembelajaran yang memungkinkan aspek kinerja yang akan dinilai dapat muncul. Misalnya guru ingin menilai praktikum siswa membuat rangkaian listrik seri sederhana, maka KBM yang dipersiapkan guru adalah menjelaskan alat dan bahan yang akan digunakan dalam membuat rangkaian listrik seri dan mendemonstrasikan cara membuatnya.
Fase 3 melakukan penskoran dan perekaman/ pencatatan hasil.

Penskoran dapat digunakan daftar cek (ya-tidak) atau skala rentang (sangat baik-baik-agak baik-tidak baik). Dibawah ini merupakan contoh assesmen kinerja dalam membuat rangkaian listrik seri sederhana.


No
Aspek yang dinilai
Skala
Ya
Tidak
1.
Menyediakan alat dan bahan dengan benar


2.
Langkah-langkah merangkai dengan benar


3.
Rangkaiannya rapi


4.
Lampunya bisa menyala


B. ASSESMEN PORTOFOLIO
Assesmen portofolio merupakan assesmen otentik yang menggambarkan kemajuan belajar siswa dengan bukti-bukti yang diseleksi bersama oleh siswa dan guru (Widodo, Ari, 2007:158). Kumpulan karya siswa yang akan dikumpulkan sebagai dokumen portofolio terlebih dahulu direview oleh guru, sehingga bersama guru siswa dapat menentukan bukti-bukti nyata yang menggambarkan perkembangan dirinya.

Portofolio digunakan untuk :
1.      Mendokumentasikan kemajuan siswa selama kurun waktu tertentu,
2.      Mengetahui bagian-bagian yang perlu diperbaiki.
3.      Membangkitkan kepercayaan diri dan motifasi belajar,
4.      Mendorong tanggung jawab siswa untuk belajar.
Keuntungan menggunakan assesmen portofolio:
1.      Kemajuan siswa dapat terlihat jelas, misalnya serangkaian kumpulan jurnal dan laporan percobaan siswa dalam kurun waktu tertentu dapat memberikan gambaran mengenai kemajuan siswa dalam membuat laporan.
2.      Menekankan pada hasil pekerjaan terbaik, siswa dapat serta memberikan pengaruh positif dalam belajar. Seleksi hasil terbaik siswa, membuat siswa merasa bangga karena karyanya dihargai.
3.      Membandingkan pekerjaan sekarang dengan yang lalu memberikan motivasi yang lebih besar daripada membandingan pekerjaan dengan orang lain.
4.      Siswa dilatih untuk menentukan pilihan yang terbaik.
5.      Memberikan kesempatan kepada siswa bekerja sesuai dengan perbedaan individu.
6.      Dapat menjadi alat komunikasi yang jelas tentang kemajuan belajar siswa kepada siswa itu sendiri, orang tua dan pihak lain  yang terkait.

Model phortofolio IPA SD yang berisi contoh-contoh pekerjaan siswa adalah sebagai berikut:
1.      Hasil ulangan.
2.      Uraian tertulis, hasil kegiatan, percobaan sederhana.
3.      Gambar-gambar dan laporan lisan.
4.      Produk berupa hasil pekerjaan proyek.
5.      Laporan kelompok dan foto kegiatan siswa.
6.      Respon terhadap pertanyaan open – ended atau masalah pekerjaan rumah.
7.    Salinan piagam penghargaan.

Kemudian contoh-contoh pekerjaan tersebut disimpan dalam suatu tempat khusus untuk setiap siswa dan apabila diperlukan, phortofolio siswa dengan mudah dapat digunakan.

Bentuk-bentuk assesmen phortofolio antara lain:
1.      Catatan anekdotal, berupa lembaran khusus yang mencatat segala bentuk kejadian mengenai perilaku siswa, khususnya selama berlangsungnya proses pembelajaran. Lembaran ini memuat identitas yang diamati, waktu pengamatan, dan lembar rekaman kejadiannya.
2.      Ceklis atau daftar cek, berupa daftar yang telah disusun berdasarkan tujuan perkembangan yang hendak dicapai siswa.
3.      Skala penilaian yang mencatat isyarat kemajuan perkembangan siswa.
4.      Respon-respon siswa terhadap pertanyaan.
5.      Tes skrining yang berguna untuk mengidentifikasi ketrampilan siswa setelah pengajaran dilakukan, misalnya setelah KBM dilakukan tes hasil belajar, PR, LKS, laporan kegiatan lapangan.

Langkah-langkah dalam menerapkan phortofolio antara lain adalah  sebagai berikut:
1.      Tahap Persiapan, meliputi:
o  Menentukan jenis phortofolio yang akan dikembangkan
o  Menentukan tujuan penyusunan phortofolio.
o  Memilih kategori-kategori pekerjaan yang akan dimasukkan phortofolio.
o  Meminta siswa untuk memilih tugas-tugas yang akan dimasukkan di phortofolio.
o  Guru mengembangkan rubrik untuk penyekor pekerjaan siswa. Rubrik merupakan kriteria penilaian yang menjadi patokan dalam menentukan kualitas phortofolio. Rubrik dapat disepakati oleh guru dan siswa.
2.      Mengatur phortofolio
Portofolio diatur sesuai kesepakatan selama satu semester. Siswa harus diinformasikan bahwa semua tugas atau beberapa tugas tersebut akan dijadikan bukti dalam portofolio. Tugas-tugas yang dijadikan dokumen harus sesuai dengan tujuan portofolio kemudian ditata dan diorganisir sesuai dengan ciri khas pribadi masing-masing. Portofolio dapat disimpan di dalam folder khusus untuk setiap siswa. Setiap bukti pekerjaaan siswa yang masuk dan telah dipilih diberi tanggal.
3.      Pemberian nilai akhir portofolio
Bagian akhir yang menilai portofolio yang telah lengkap. Aspek yang dinilai meliputi isi portofolio, dan kelengkapan portofolio yang meliputi pemberian sampul, nama pengembang dan perencana (siswa dan guru), daftar isi serta refleksi diri.

DAFTAR PUSTAKA

Suprijono, Agus. 2013. Cooperative learning Teori dan Pembelajaran PAIKEM. Yogyakarta :     PUSTAKA PELAJAR

Widodo, Ari, dkk. 2007.Pendidikan IPA di SD. Bandung : UPI Press

















kali ini saya dapet tugas tentang assesmen kinerja dan assesmen portofolio dan diposting diblog,,,, inilah hasil kerjaku,,,,,, semoga bermanfaat


ASSESMEN KINERJA dan ASSESMEN PORTOFOLIO

Pembelajaran operatif adalah pembelajaran berbasis kompetensi. Pembelajaran ini yang berorientasi pada pencapaian standar akademik dan standar performance (Suprijono, Agus, 2013:135). Artinya, pembelajaran operatif merupakan refleksi dari pengetahuan dan keterampilan esensial yang dimiliki setiap anak didik dalam bentuk proses maupun hasil kegiatan yang dilakukan anak didik sebagai penerapan dari apa yang mereka pelajarinya. Dalam ketercapaian hal diatas perlu adanya asesmen kelas. Asesmen kelas adalah prosedur yang digunakan untuk mendapatkan informasi tentang prestasi atau kinerja peserta didik yang hasilnya akan digunakan untuk evaluasi (Suprijono, Agus, 2013:135).

A.    ASSESMEN KINERJA
Assesmen kinerja juga sering disebut dengan tes praktik. Assesmen kinerja yaitu penilaian terhadap prosesperolehan penerapan pengetahuan dan keterampilan melalui proses pembelajaran yang menunjukkan kemampuan siswa dalam proses dan produk (Widodo, Ari. dkk, 2007:152). Assesmen ini menekankan pada proses keterampilan dan kacakapan peserta didik dalam menyelesaikan tugas yang diberikan, serta cocok untuk menggambarkan proses, kegiatan atau unjuk kerja dimana guru dapat mengemati aktivitas siswa saat melakukannya.

Asesmen kinerja melibatkan aktivitas siswa yang membutuhkan keterampilan tertentu dan penciptaan suatu hasil. Untuk itu assesmen ini memberi peluang bagi guru untuk  menilai pencapaian hasil yang dilakukan peserta didik yang sebenar-benarnya dan tidak dijabarkan melalui tes tertulis. Assesmen ini juga memungkinkan guru untuk mengamati siswasaat bekerja dan guru juga dapat langsung menguji hasil-hasil yang dicapai serta menilai tingkat kecakapan siswa.

Widodo, Ari. dkk, (2007:152) mengemukakan metodologi assesmen bukanlah suatu obat yang mujarab, bukan penyelamat guru, dan juga bukan merupakan suatu kunci untuk menilai kurukulum yang sebenarnya. Asesmen ini semata-mata merupakan alat yang memberikan cara-cara yang efesien dan efektif untuk menilai beberapa (bukan keseluruhan) hasil-hasil proses pendidikan yang dipandang berguna.

Widodo, Ari. dkk, (2007:153) berdasarkan cara melaksanakannya assesmen kinerja dapat dikelompokkan menjadi:
1)      Assesmen kerja klasik digunakan untuk mengakses kinerja siswa secara keseluruhan dalam satu kelas keseluruhan.
2)      Assesmen kinerja kelompok untuk mengakses kinerja siswa secara berkelompok.
Assesmen kinerja individu untuk mengakses kinerja siswa secara individu.

Terdapat 3 fase dalam membuat perencanaan asesmen ini. 3 fase tersebut meliputi:
a.       Fase 1 mendefinisikan kinerja.
Menentukan jenis kinerja apa yang akan dinilai. Misalnya, membuat rangkaian listrik seri secara sederhana dapat diurai menjadi : menyediakan alat dan bahan dengan benar, langkah-langkah merangkai dengan benar, rangkaiannya rapi dan lampunya bisa menyala.
b.      Fase 2 mendesain latihan-latihan kerja.
Menyediakan pembelajaran yang memungkinkan aspek kinerja yang akan dinilai dapat muncul. Misalnya guru ingin menilai praktikum siswa membuat rangkaian listrik seri sederhana, maka KBM yang dipersiapkan guru adalah menjelaskan alat dan bahan yang akan digunakan dalam membuat rangkaian listrik seri dan mendemonstrasikan cara membuatnya.
Fase 3 melakukan penskoran dan perekaman/ pencatatan hasil.

Penskoran dapat digunakan daftar cek (ya-tidak) atau skala rentang (sangat baik-baik-agak baik-tidak baik). Dibawah ini merupakan contoh assesmen kinerja dalam membuat rangkaian listrik seri sederhana.


No
Aspek yang dinilai
Skala
Ya
Tidak
1.
Menyediakan alat dan bahan dengan benar


2.
Langkah-langkah merangkai dengan benar


3.
Rangkaiannya rapi


4.
Lampunya bisa menyala


B. ASSESMEN PORTOFOLIO
Assesmen portofolio merupakan assesmen otentik yang menggambarkan kemajuan belajar siswa dengan bukti-bukti yang diseleksi bersama oleh siswa dan guru (Widodo, Ari, 2007:158). Kumpulan karya siswa yang akan dikumpulkan sebagai dokumen portofolio terlebih dahulu direview oleh guru, sehingga bersama guru siswa dapat menentukan bukti-bukti nyata yang menggambarkan perkembangan dirinya.

Portofolio digunakan untuk :
1.      Mendokumentasikan kemajuan siswa selama kurun waktu tertentu,
2.      Mengetahui bagian-bagian yang perlu diperbaiki.
3.      Membangkitkan kepercayaan diri dan motifasi belajar,
4.      Mendorong tanggung jawab siswa untuk belajar.
Keuntungan menggunakan assesmen portofolio:
1.      Kemajuan siswa dapat terlihat jelas, misalnya serangkaian kumpulan jurnal dan laporan percobaan siswa dalam kurun waktu tertentu dapat memberikan gambaran mengenai kemajuan siswa dalam membuat laporan.
2.      Menekankan pada hasil pekerjaan terbaik, siswa dapat serta memberikan pengaruh positif dalam belajar. Seleksi hasil terbaik siswa, membuat siswa merasa bangga karena karyanya dihargai.
3.      Membandingkan pekerjaan sekarang dengan yang lalu memberikan motivasi yang lebih besar daripada membandingan pekerjaan dengan orang lain.
4.      Siswa dilatih untuk menentukan pilihan yang terbaik.
5.      Memberikan kesempatan kepada siswa bekerja sesuai dengan perbedaan individu.
6.      Dapat menjadi alat komunikasi yang jelas tentang kemajuan belajar siswa kepada siswa itu sendiri, orang tua dan pihak lain  yang terkait.

Model phortofolio IPA SD yang berisi contoh-contoh pekerjaan siswa adalah sebagai berikut:
1.      Hasil ulangan.
2.      Uraian tertulis, hasil kegiatan, percobaan sederhana.
3.      Gambar-gambar dan laporan lisan.
4.      Produk berupa hasil pekerjaan proyek.
5.      Laporan kelompok dan foto kegiatan siswa.
6.      Respon terhadap pertanyaan open – ended atau masalah pekerjaan rumah.
7.    Salinan piagam penghargaan.

Kemudian contoh-contoh pekerjaan tersebut disimpan dalam suatu tempat khusus untuk setiap siswa dan apabila diperlukan, phortofolio siswa dengan mudah dapat digunakan.

Bentuk-bentuk assesmen phortofolio antara lain:
1.      Catatan anekdotal, berupa lembaran khusus yang mencatat segala bentuk kejadian mengenai perilaku siswa, khususnya selama berlangsungnya proses pembelajaran. Lembaran ini memuat identitas yang diamati, waktu pengamatan, dan lembar rekaman kejadiannya.
2.      Ceklis atau daftar cek, berupa daftar yang telah disusun berdasarkan tujuan perkembangan yang hendak dicapai siswa.
3.      Skala penilaian yang mencatat isyarat kemajuan perkembangan siswa.
4.      Respon-respon siswa terhadap pertanyaan.
5.      Tes skrining yang berguna untuk mengidentifikasi ketrampilan siswa setelah pengajaran dilakukan, misalnya setelah KBM dilakukan tes hasil belajar, PR, LKS, laporan kegiatan lapangan.

Langkah-langkah dalam menerapkan phortofolio antara lain adalah  sebagai berikut:
1.      Tahap Persiapan, meliputi:
o  Menentukan jenis phortofolio yang akan dikembangkan
o  Menentukan tujuan penyusunan phortofolio.
o  Memilih kategori-kategori pekerjaan yang akan dimasukkan phortofolio.
o  Meminta siswa untuk memilih tugas-tugas yang akan dimasukkan di phortofolio.
o  Guru mengembangkan rubrik untuk penyekor pekerjaan siswa. Rubrik merupakan kriteria penilaian yang menjadi patokan dalam menentukan kualitas phortofolio. Rubrik dapat disepakati oleh guru dan siswa.
2.      Mengatur phortofolio
Portofolio diatur sesuai kesepakatan selama satu semester. Siswa harus diinformasikan bahwa semua tugas atau beberapa tugas tersebut akan dijadikan bukti dalam portofolio. Tugas-tugas yang dijadikan dokumen harus sesuai dengan tujuan portofolio kemudian ditata dan diorganisir sesuai dengan ciri khas pribadi masing-masing. Portofolio dapat disimpan di dalam folder khusus untuk setiap siswa. Setiap bukti pekerjaaan siswa yang masuk dan telah dipilih diberi tanggal.
3.      Pemberian nilai akhir portofolio
Bagian akhir yang menilai portofolio yang telah lengkap. Aspek yang dinilai meliputi isi portofolio, dan kelengkapan portofolio yang meliputi pemberian sampul, nama pengembang dan perencana (siswa dan guru), daftar isi serta refleksi diri.

DAFTAR PUSTAKA

Suprijono, Agus. 2013. Cooperative learning Teori dan Pembelajaran PAIKEM. Yogyakarta :     PUSTAKA PELAJAR

Widodo, Ari, dkk. 2007.Pendidikan IPA di SD. Bandung : UPI Press















































































ASSESMEN KINERJA dan ASSESMEN PORTOFOLIO ASSESMEN KINERJA dan ASSESMEN PORTOFOLIO Reviewed by nov_eels on 23.18.00 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Advertise

Diberdayakan oleh Blogger.