SLIDE1

Header Ads

ARTIKEL ILMIAH MATEMATIKA (MODEL PEMBELAJARAN)

Pembelajaran Interaktif dengan Menggunakan Model Exstick Horay pada Materi Matematika tentang Sudut Bangun Datar Oleh : Novita Dyah Pratiwi (5C PGSD UNIV. PGRI SEMARANG) Abstract Disusunnya model pembelajaran Exstick Horay (Example Non Example, Talking Stick, dan Course Review Horay), diharapkan mampu mengembangkan pengetahuan para guru dalam melaksanakan pembelajaran khususnya mengenai materi tentang sudut bangun datar. Exstick Horay ini merupakan perpaduan antara tiga model pembelajaran antara lain model pembelajaran Example Non Example, Talking Stick, dan Course Review Horay. Penggabungan ketiga model ini, diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa serta pemahaman siswa. Dengan adanya model Exstick Horay ini yang menitikberatkan keaktifan siswa baik dalam mengerjakan tugas individu maupun kelompok sehingga guru tidak satu-satunya yang menjadi dominan di kelas. Model ini dikembangkan untuk menciptakan aktivutas pembelajaran yang efektif dan efesien khususnya pada materi sudut bangun datar. Selain itu agar guru dapan menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan menarik perhatian siswa. Exstick Horay ini dikembangkan berdasarkan tiga model pembelajaran yang telah ada. Model ini dikembangkan dan disusun penulis disesuaikan dengan materi sudut yang ada dalm pembelajaran. Selain itu dengan model ini diharapkan guru mampu memberikan materi tentang sudut yang akan membuat siswa aktif dan kreatif di kelas dan bisa bertanggung jawab kepada dirinya sendiri maupun temannya. Kata Kunci : Implementasi model Exstick Horay pada materi sudut bangun datar PENDAHULUAN Geometri merupakan ilmu yang membahas tentang hubungan antara titik, garis, sudut, bidang dan bangun-bangun ruang. Salah satu kajian yang ada dalam ilmu Geometri adalah materi tentang sudut. Suatu bidang datar tidak sepenuhnya mempunyai dimensi ukuran dalam bentuk panjang. Namun disamping mempunyai dimensi panjang juga mempunyai dimensi sudut. Sudut juga bagian yang penting dalam suatu bidang datar ataupun bidang ruang. Sudut tidak mudah dipelajari hanya diangan-angan saja melainkan perlu dilakukan atau siswa melakukan sendiri untuk menentukan sudut suatu bangun datar. Materi matematika tentang sudut merupakan materi yang susah bagi siswa yang belum menguasai atau memahaminya. Dalam hal ini siswa susah menentukan sudut dari benda atau bangun, menentukan jenis-jenis sudut, dan berbagai macam soal yang menyangkut tentang sudut suatu benda atau bangun.Dalam hal ini untuk menunjang dalam penyampaian materi tentang sudut seorang guru harus mengetahui cara atau model yang akan digunakan agar mudah diterima bagi siswa. Selain cara atau model yang digunakan seorang guru juga perlu memperhatikan perbedaan karakter masing masing siswa karena karakteristik masing-masing siswa berbeda-beda. . Berdasarkan kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa di atas, penulis merumuskan rumusan masalah yang akan dibahas dalam artikel ini yaitu tentang mengetahui cara atau model dalam mengajarkan materi tentang sudut suatu benda atau bangun agar mudah dipahami oleh siswa. Dengan adanya permasalahan di atas dibutuhkan suatu penyelesaian masalah. Dalam menyelesaikan permasalahan tersebut penulis membuat model atau cara yang mudah agar guru dapat menyampaikan atau mengajarkan materi sudut dengan mudah dan menarik perhatian siswa. Mempelajari materi tentang sudut tidak mudah tanpa bantuan suatu medel pembelajaran. Sehingga penulis menulis artikel ini yang membahas tentang model pembelajaran yang sesuai dengan materi sudut yang akan diajarkan oleh guru kepada siswa. PEMBAHASAN Belajar merupakan proses yang dapat menyebabkan terjadinya perubahan tingkah laku karena adanya reaksi terhadap suatu situasi tertentu atau proses yang terjadi secara internal di dalam diri seseorang (Soekamto Toeti dan Udin Saripusin Winataputra, 1994:8). Belajar tidak sekedar melibatkan melibatkan hubungan antara stimulus dan respons, namun belajar melibatkan proses berfikir yang sangat kompleks (Siregar Eveline dan Hartini Nara, 2010:30). Piaget mengemukakan bahwa proses belajar harus disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif yang dilalui siswa. Terdapat empat tahapan perkembangan kognitif menurut piaget, antara lain: tahap sensorimotor (anak usia 1,5 – 2 tahun), tahap praoperasional (anak usia 2 – 8 tahun), tahap operasional konkret (anak usia 7/8 tahun – 12/14 tahun), dan tahap operasional formal (anak usia 14 tahun atau lebih) (Siregar Eveline dan Hartini Nara, 2010:31). Menurut teori Kognitivisme, ilmu pengetahuan dibangun dalam diri seseorang melalui proses interaksi yang berkesinambungan dengan lingkungan. Proses ini tidak berjalan terpisah-pisah tetapi melalui proses yang mengalir, berkesinambungan dan menyeluruh. Dalam hal ini, seorang guru harus mengetahui perkembangan kognitif siswa sehingga dapat memberikan materi yang sesuai dengan tahapan-tahapan siswa tersebut. Dalam menyampaikan materi, seorang guru memerlukan model-model pembelajaran agar siswa lebih mudah memahami materi yang akan disampaikan guru. Model-model pembelajaran tersebut disusun sekreatif mungkin agar siswa tertarik untuk mempelajari tentang sudut. Dalam pembelajaran tidak hanya menggunakan teori-eori saja melainkan harus diimbangi dengan penggunaan medel pembelajaran yang dapan membantu siswa lebih aktif. Seorang pengajar atau guru dapat menggunakan model pembelajaran yang disesuaikan dengan materi yang akan disampaikan sehingga pembelajaran akan lebih efektif. Dalam pembelajaran tentang materi sudut ini penulis menggabungkan tiga medol pembelajaran yang sudah ada dengan istilah “Exstick Horay” yang terdiri dari model pembelajaran Example Non Example, Talking Stick, dan Course Review Horay. Model peembelajaran Example Non Exaample merupakan salah satu model pembelajaran yang menggunakan gambar yang ditayangkan di depan kelas kemudian siswa menganalisa gambar tersebut bersama kelompoknya. Yang kedua model pembelajaran Talking Stick, Talking Stick merupakan model pembelajaran yang menggunakan stick atau benda lainnya untuk menujuk siswa maju ke depan membacakan hasil diskusi tentang tugas yang diberikan guru. Talking Stick biasanya digunakan sambil diiringi olah lagu, jadi siswa menyanyi sambil memegang stick berjalan dan jika guru bilang “Stop” yang akhir memegang stick tadi maju ke depan. Dan yang ke tiga model pembelajaran Course Review Horay, model ini merupakan model yang mengharuskan siswa menjawab pertanyaan guru secara acak dan kelompok yang jawabannya benar berteriak Horay. Dari penggabungan ketiga model tersebut penulis mengaplikasikan ke dalam pembelajaran yaitu dengan materi sudut. Adapun Sintakmatik model pembelajaran Exstick Horay, yaitu sebagai berikut: 1. Guru menyiapkan sebuah stick atau benda. 2. Guru mempersiapkan gambar-gambar yang berhubungan dengan sudut yang akan dianalisa oleh siswa. 3. Guru memberikan sedikit gambaran tentang sudut. 4. Guru memperlihatkan gambar yang sudah disiapkan lewat layar LCD atau yang lainnya. 5. Siswa dibentuk kelompok. Masing-masing kelompok terdiri dari 4-5 siswa. Kemudia siswa bersama kelompoknya berdiskusi untuk menganalisa gambar yang ditayangkan guru tentang sudut, masing-masing anggota kelompok harus memahami gambar yang dianalisa. 6. Guru memberi petunjuk kepada siswa dan siswa juga bisa melakukan tanya jawab kepada guru. 7. Setelah semua anggota kelompok paham diadakan permainan untuk memilih siswa yang maju ke depan untuk membacahkan hasil dikusinya kepada teman-teman kelompok lain yaitu dengan Stick. Setiap kelompok berdiri sambil memegang stick, setiap satu kelompok satu stick. Sambil memegang stick siswa menyanyikan lagu anak-anak atau lagu nasional, jika guru bilang “Stop” siswa yang memegang stick pada saat itu maju ke depan dan membacakan hasil diskusinya. 8. Setelah semua kelompok selesai, guru memberikan penjelasan tentang materi sudut. 9. Untuk menguji pemahaman siswa, setiap kelompok yang telah terbentuk tadi menyiapkan kotak 9/16/25 sesuai dengan kebutuhan dan tiap kelompok diisi angka sesuai dengan selera masing-masing. 10. Guru memberikan soal secara acak dan siswa menuliskan jawaban di dalam kotak yang nomornya disebutkan oleh guru dan langsung didiskusikan lagi. Kalau benar kotaknya diberi tanda (v) dan kalau salah diberi tanda (x). 11. Kelompok yang mendapat tanda (v) berteriak Horay 12. Nilai didapat dari kelompok yang mendapatkan jumlah Horay paling banyak. 13. Siswa dan guru bersama-sama menyimpulkan dari pembelajaran tentang sudut. Prinsip Reaksi yang terdapat dalam model pembelajaran Exstick Horay, adalah sebagai berkut: 1. Guru memberikan petunjuk sebelum siswa mengerjakan soal yang diberikan. 2. Guru berkeliling dan mengawasi siswa saat siswa sedang berdiskusi bersama kelompoknya. 3. Siswa yang kurang jelas bisa bertanya kepada guru. 4. Guru memegang kendali atau mengontrok seluruh tindakan yang dilakukan siswa saat berdiskusi, tanya jawab, dan selama pembelajaran berlangsung. 5. Guru memberikan penjelasaan tentang materi sudut secara spesifik dan sejelas-jelasnya sampai semua siswa paham tentang materi sudut. Sistem sosial yang ada dalam medel pembelajaran Exstick Horay antara lain: 1. Adanya diskusi kelompok membuat siswa lebih aktif dan dapat berbaut dengan teman-teman lainnya. 2. Melatih siswa untuk memiliki rasa tanggung jawab terhadap dirinya sendiri, orang lain dan pekerjaan yang dikerjakan. 3. Siswa yang masih umur sekolah dasar dilatih untuk bekerjasama bersama teman-teman satu kelompok yang berbeda jenis kelamin, beda prestasi berajar, beda ras, maupun beda agama. Mereka saling berinteraksi satu sama lain, dengan kelompok lain juga begitu. 4. Guru memegang kendali kelas apabila terdapat siswa hiperaktif yang ramai di kelas. 5. Guru dan siswa sebelum memulai pembelajaran membuat kesepakatan, jiga guru bicara siswa diam begitupun sebaliknya, guru akan memberi waktu kapan siswa harus bicara. 6. Selama diskusi, biasanya kelas ramai. Namun ramai dalam kegiatan diskusi kelompok. Sistem pendukung yang terdapat dalam model pembelajaran Exstick Horay, antara lain : tongkat yang akan digunakan dalam permainan lagu (Stick), gambar-gambar yang akan digunakan dalam pembelajaran yaitu mengenai sudut, lagu anak atau lagu nasional, layar LCD dan seperangkatnya yang akan digunakan dalam menayangkan gambar, macam-macam penggaris (segitiga sama kaki, segitiga sama sisi, san segitiga sembarang) dan berbagai bahan-bahan yang dapat digunakan dalam pembelajaran dengan materi sudut. Dampak Instruksional dan Dampak Pengiring dari model Exstick Horay yaitu: Dampak Instruksional yang didapat siswa dari pembelajaran sudut adalah siswa mendapatkan berbagai materi tentang sudut, tentang cara bagaimana mengukur sudut, macam-macam sudut, sifat-sifat sudut, dan menghitung berapa besar sudut yang ditunjukkan oleh jarum jam. Sedangkan Dampak Pengiring yang didapat siswa dari mempelajari materi sudut adalah siswa mampu menggunakan alat-alat dalam kehidupan sehari-hari ukur untuk mengukur sudut seperti busur baja, busur bilah dan masih banyak lagi. Implementasi materi sudut dengan model pembelajaran Exstick Horay adlah sebagai berikut: 1. Guru membangun pemikiran siswa dengan memperlihatkan tiga macam penggaris yang berbentuk segituga. 2. Guru dan siswa melakukan tanya jawab seputar sudut. 3. Siswa berkelompok secara heterogen. Satu kelompok terdiri atas 5 siswa. 4. Bersama dengan kelompoknya siswa menganalisa gambar yang ditayangkan guru pada layar LCD. 5. Guru memberi petunjuk kepada masing-masing kelompok. 6. Siswa diberi waktu untuk menganalisa gambar tadi. Sumua anggota kelompok harus paham. 7. Guru mengadakan sebuah permainan Stick. Semua siswa berdiri, masing masing kelompok memegang satu Stick dan kemudian bernyanyi “Tanah Airku”. Stick tersebut berputar sampai guru bilang “Stop”. Siswa yang paling akhir memegang Stick maju membacakan hasil analisa kelompoknya. Begitupun dengan kelompok-kelompok lainnya. 8. Setelah semua kelompok selesai membacakan hasil analisanya, guru memberikan penjelasan tentang gambar yang dianalisa masing-masing kelompok. Dan memberikan penjelasan berbagai hal tentang sudut. 9. Setelah memberikan penjelasan, guru menguji pemahaman siswa yaitu dengan cara, siswa menyiapkan kotak 9/16/25 sesuai dengan kebutuhan dan tiap kelompok diisi angka sesuai dengan selera masing-masing. 10. Setelah siswa selesai menyiapkan kotak, guru memberikan soal secara acak kepada masing-masing siswa dalam kelompok. Kemudian siswa berdiskusi bersama kelompoknya. Kalau benar kotaknya diberi tanda (v) dan kalau salah diberi tanda (x). 11. Kelompok yang mendapat Kelompok yang mendapat tanda (v) berteriak Horay. 12. Nilai didapat dari kelompok yang mendapatkan jumlah Horay paling banyak. 13. Guru memberikan penghargaan kepada siswa yang mendapatkan Horay paling banyak. 14. Siswa dan guru bersama-sama menyimpulkan dari pembelajaran tentang sudut. 15. Guru memberikan motivasi kepada siswa. KESIMPULAN Model pembelajaran Exstick Horay merupakan model pembelajaran perpaduan antara model pembelajaran Example Non Example, Talking Stick, dan Course Review Horay. Model pembelajaran Exstick Horay penulis gunakan dalam materi sudut untuk pembelajaran sekolah dasar. Dengan memadukan ketiga model ini pembelajaran materi sudut akan berjalan lebih efektif dan dapat membangun kreatifitas dan tanggung jawab siswa. Dalam artikel ini dijelaskan cara-cara atau langkah langkah pembelajaran. Selain itu juga ada sintakmatik, prinsip reaksi, sistem sosial, sistem pendukung, dampak instruksional dan dampak pengiring serta implementasi dari model Exstick Horay. DAFTAR PUSTAKA Siregar, Eveline dan Hartini Nara. 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor : Ghalia Indonesia.
ARTIKEL ILMIAH MATEMATIKA (MODEL PEMBELAJARAN) ARTIKEL ILMIAH MATEMATIKA (MODEL PEMBELAJARAN) Reviewed by nov_eels on 06.28.00 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Advertise

Diberdayakan oleh Blogger.